Article Detail

Memaknai Perang Gerilya Panglima Besar Jenderal Soedirman

Magelang, SMPTarq – Kantor Dinas Pendidikan Kota Magelang memfasilitasi Seminar Nasionalisme Soedirman, yang bertajuk “Memaknai Perang Gerilya Panglima Besar Jenderal Soedirman”. Seminar ini diselenggarakan sebagai wujud kepeduliaan dan kecintaan serta meneladani semangat nasionalisme Panglima Besar Jenderal Soedirman bagi generasi penerus dan pengisi kemerdekaan. Seminar ini berlangsung pada hari Senin, 16 November 2020, bertempat di Museum Jenderal Soedirman di kota Magelangg, yang dihadiri ibu bapak guru MGMP IPS dan tamu undangngan serta pemerhati sejarah di Magelang, berjumlah 60 orang, dengan Bapak Sardiman A M dosen Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Yogjakarta dan Kapten Caj Heru Santoso sebagai Kepala Museum Jenderal Soedirman di Kota Magelang.


“Meneladani dan berkacamata dari nasionalisme dan kesederhanaan Pak Dirman sangatlah tepat,” ujar Sardiman mengawali seminar kali ini.

Dalam meneladani Panglima Besar Jenderal Soedirman yqng memiliki jiwa disiplin, nasionalisme, kesederhanaan, suka bermusyawarah, dan sebagai seorang pemimpin yang kuat, teguh dengan keunikannya. Dalam kondisi yang sakit TBC yang parah Pak Dirman tetap memimpin Perang Gerilya. Perang gerilya adalah perang dilakukan secara sembunyi-sembunyi, berpindah-pindah dan penuh kecepatan. Gerilya merupakan salah satu strategi perang dalam perjuangan para pejuang dalam rangka merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia.Perang gerilnya dipimpin oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman. Perang gerilya terjadi di Yogyakarta saat Agresi Militer Belanda II pada 1948.

“Dengan mengetahui karakter dari Paak Dirman, maka kita sebagai generasi penerus bangsa harus meneladani dan selalu mengamalkannya dalam kehisupan sehari-hari dalam karya dan aktivitas kita masing-masing,” kata Sardiman.

Melalui seminari ini, Sardiman mengajak para peserta Seminar memiliki kecintaan dan kepedulian terhadap semangat nasionalisme dari pak Dirman. Seminar ini memberikan pengetahuan bagi peserta bagaimana perang gerilya yang dipimpin oleh Jenderal Besar Soedirman. Selama gerilya Jenderal Soedirman dan pasukan berjalan untuk berpindah-pindah tempat. Mereka berjalan cukup jauh dengan menyeberangi sungai, gunung, lembah, dan hutan. Strategi perang gerilya yang dilakukan dari provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur itupun membuahkan hasil. Akhirnya Belanda pun berhasil dipukul mundur.

“Melalui semangat juang dari Pak Dirman, bapak ibu peserta seminar bisa berbagi ilmu dan sengat nasionalisme bagi peserta didik di sekolah masing-masing. Dan menjadi panutan bagi semua,” lanjut Sardiman.

Farid Setiawan salah satu guru peserta seminar mengatakan bahwa seminar ini sangat berguna bagi dunia pendidikan dalam menanamkan jiwa nasionalisme. Ia mengharapkan ada acara-acara lain yang juga mengusung tema yang sama tentang nasionalisme.

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment