Article Detail

Bedah Film “Pesanggrahan Terakhir Sang Jenderal”

        Magelang, SMPTarq – Kantor Dinas Pendidikan Kota Magelang memfasilitasi Bedah Film “Pesanggrahan Terakhir Sang Jenderal”. Bedah film ini diselenggarakan sebagai wujud kepeduliaan dan kecintaan serta meneladani semangat nasionalisme Panglima Besar Jenderal Soedirman bagi generasi penerus dan pengisi kemerdekaan serta mengenalkan Museum Jenderal Soedirman sebagai tempat pesanggrahan terakhir dari Pak Dirrman. Bedah Film ini berlangsung pada hari Rabu, 25 November 2020, bertempat di Museum Jenderal Soedirman di kota Magelang, yang dihadiri ibu bapak Kepala Sekolah SD, SMP,SMA atau yang sederajat di kota Magelang dan tamu undangan serta pemerhati cineas/film di Magelang, berjumlah 35 orang, dengan Bapak Gepeng Nugroho (sutradara), Widiyanti dan Kaji Habib (pemeran utama) serta tim kreatif film “ Pesanggarahan Terakhir Sang Jenderal.”

       “Sangat tepat pada Hari Guru ini dan berada di tempat dimana Pak Dirman beristirahat dan menghembuskan nafas terakhir, kita semua hadir untuk Bedah Film dan nonton film. Sehingga kita bisa meneladani semangat juang Pak Dirman,” ujar Gepeng Nugroho mengawali Bedah Film kali ini.

         Dalam  “Pesanggrahan Terakhir Sang Jenderal” ini dikisahkan bagaimana perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman di masa masa terakhir dalam kehidupan Jenderal Soedirman. Dan  mengapa Presiden Soekarno memilih kota Magelang sebagai tempat Pak Dirman istirahat dalam memulihkan kesehatannya akibat penyakit TBC yang dideritanya. Dikisahkan bagaimana perjuangan dari Pak Dirman bagi negara dan bagaimana Pak Dirman memperhatikan anak dan istri dalam keromantisan. Serta bagaimana cinta kasih sayang dari ibu Siti Alfiah sebagai istri pada saat pak Dirman berjuang dan dalam merawat Pak Dirman di waktu sakit.

          “Dengan menyimak Film Pesanggrahan Terakhir Sang Jenderal sebagai hasil karya dari  Cakrawala Film ini, kita harus meneladani Pak Dirman dan Ibu Siti Alfiah dalam memberikan perhatian bagi keluarga,” ujar Gepeng.

            Melalui Bedah Film ini, Gepeng mengajak para peserta Bedah Film  memiliki kecintaan dan kepedulian terhadap semangat juang dari Sang Jenderal dalam memberikan tenaga dan pikirannya bagi utuhnya NKRI. Jenderal Soedirman tetap memperhatikan perkembangan dan situasi negara Indonesia dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia secara utuh.

             “Melalui kehidupan keluarga yang dibina oleh Pak Dirman, bapak ibu peserta Bedah Film bisa berbagi ilmu dan cinta kasih keluarga pak Dirman dalam membagi antara tugas dan keluarga bagi ibu bapak yang lainnya. Dan kita bisa menjadi panutan  bagi semua,” lanjut Gepeng mengakhiri Bedah Film kali ini.

              Agung Wibowo salah satu peserta  Bedah Film mengatakan bahwa “Pesanggrahan Terakhir Sang Jenderal” ini sangat berguna bagi ibu bapak atau pasangan suami istri dalam membina dan mendampingi anak anak dalam keluarga serta mendidik buah hatinya sebagai bekal mereka di masa depannya dalam mengisi kemerdekaan Indonesia. Dan anak anak sebagai Putra Bangsa dapat mengisi buku sejarah Indonesia dalam karya karya mereka. Agung mengharapkan ada acara-acara lain yang juga mengusung tema yang sama tentang kehidupan Pahlawan dalam berkeluarga dan bernegara.

 

AAW

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment