Article Detail
Belajar di Luar Kelas
Magelang, 15 November 2017. Siswa-siswi kelas VIII D, SMP Tarakanita magelang, mengadakan pembelajaran di luar kelas, pada mata pelajaran IPS.
Adapun yang kunjungi sebagai tempat untuk belajar adalah Musium Diponegoro dan Musium BPK di Kota Magelang.
Sebagai pelengkap teori yang dipelajari di kelas, para siswa berkesempatan bertanya jawab dengan nara sumber yang lebih paham tentang seluk-beluk musium, apalagi terkait dengan berbagai hal yang ada kaitannya dengan musium tersebut. Seperti misalnya benda-benda peninggalan Pangeran Diponegoro, dan bergai hal terkait dengan Badan Pemeriksa Keuangan.
Musium Diponegoro aadalah satu-satunya saksi sejarah dimana perlawanan Pangeran Diponegoro diakhiri dengan sebuah tipu muslihat yang dilakukan oleh Residen Kedu pada waktu itu. Dimana Pangeran Diponegoro kemudian diasingkan ke Makasar sampai akhir hayatnya, dan berakhir pula kepahlawanan beliau.
Sementara di Musium BPK, para siswa menjadi lebih tahu bahwa ternyata SMP Tarakanita pada kisaran tahu 1947 pernah juga dijadikan sebagai kantor BPK. Dan ini menunjukkan bahwa gedung yang saat ini dipakai sebagai tempat belajar adalah gedung yang memiliki sejarah panjang.
Letak Musium yang hanya sekitar 1 km dari sekolah, ternyata menjadi sesuatu yang baru bagi anak-anak. Karena meskipun musium berada di Kota Magelang, tidak ada siswa yang pernah mengunjungi musium tersebut. Sehingga mengunjungi musum menjadi sebuah pengalaman yang menarik bagi para siswa.
Semoga yang dipelajari para siswa ini, sungguh-sungguh dapat menjadi pengalaman berharga dan dapat menjadi sarana mengenal perjuangan para pahlawan dan juga dapat menjadikan pemahaman dan pengetahuan lebih luas.
Salam Tarakanita.......(eko Agus S)
Adapun yang kunjungi sebagai tempat untuk belajar adalah Musium Diponegoro dan Musium BPK di Kota Magelang.
Sebagai pelengkap teori yang dipelajari di kelas, para siswa berkesempatan bertanya jawab dengan nara sumber yang lebih paham tentang seluk-beluk musium, apalagi terkait dengan berbagai hal yang ada kaitannya dengan musium tersebut. Seperti misalnya benda-benda peninggalan Pangeran Diponegoro, dan bergai hal terkait dengan Badan Pemeriksa Keuangan.
Musium Diponegoro aadalah satu-satunya saksi sejarah dimana perlawanan Pangeran Diponegoro diakhiri dengan sebuah tipu muslihat yang dilakukan oleh Residen Kedu pada waktu itu. Dimana Pangeran Diponegoro kemudian diasingkan ke Makasar sampai akhir hayatnya, dan berakhir pula kepahlawanan beliau.
Sementara di Musium BPK, para siswa menjadi lebih tahu bahwa ternyata SMP Tarakanita pada kisaran tahu 1947 pernah juga dijadikan sebagai kantor BPK. Dan ini menunjukkan bahwa gedung yang saat ini dipakai sebagai tempat belajar adalah gedung yang memiliki sejarah panjang.
Letak Musium yang hanya sekitar 1 km dari sekolah, ternyata menjadi sesuatu yang baru bagi anak-anak. Karena meskipun musium berada di Kota Magelang, tidak ada siswa yang pernah mengunjungi musium tersebut. Sehingga mengunjungi musum menjadi sebuah pengalaman yang menarik bagi para siswa.
Semoga yang dipelajari para siswa ini, sungguh-sungguh dapat menjadi pengalaman berharga dan dapat menjadi sarana mengenal perjuangan para pahlawan dan juga dapat menjadikan pemahaman dan pengetahuan lebih luas.
Salam Tarakanita.......(eko Agus S)
Comments
-
there are no comments yet
Leave a comment