Article Detail

HAM vs HAM (Hak Asasi Manusia vs Hak Ala Majelis)

…..Tanpa adanya jati diri bangsa, suatu bangsa akan mudah terombang-ambing dan kehilangan arah dalam era globalisasi yang bergerak cepat dewasa ini….”       

 

Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks (rumit), namun dengan maksud yang sama, yaitu member pengalaman belajar kepada siswa sesuai dengan tujuan.(Sumiati,2007). Dalam penyelenggaraan proses pembelajaran dapat dilakukan berbagai macam karena tujuan yang hendak dicapaipun beraneka macam. Dalam era globalisasi ini dituntut adanya pembelajaran yang bisa mennumbuhkembangkan dalam diri siswa suatu jati diri dan karakter  kebangsaan dalam diri siswa sehingga siswa sebagai generasi muda penerus bangsa menjadi tangguh, ulet, kreatif, dan inovatif, serta memiliki daya juang dalam menghadapi situasi globalisasi dunia ini.

Menurut DR. Nani Nurrachman, karakter adalah sistem daya juang yang menggunakan nilai-nilai moral yang terpatri dalam diri kita yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku(Yayasan Jati Diri Bangsa,2008). Dengan demikian dapat dipahami bahwa para pelajar Indonesia harus memiliki karakter yang diwujudkan melalui nilai-nilai moral yang terpatrikan dalam diri sehingga melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku sehari-hari. Hal ini sesuai dengan yang tercantum dalam  Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 3, yang mengamanatkan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat, dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik dan pendidik agar menjadi manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis , serta bertanggung jawab. Mengacu dari itu maka perlu adanya pembinaan dan pendampingan melalui berbagai bentuk pendidikan untuk membangun manusia Indonesia yang religius, cerdas, bermartabat, mandiri, dan kompetitif di era global dalam rangka pengembangan budaya dan karakter bangsa bagi peserta didik yang  bertujuan memperkaya dan meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan keterampilan, serta membentuk kepribadian peserta didik.

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang pendidikan di Indonesia, harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat baik dalam lingkup keluarga, sekolah, berbangsa maupun dalam lingkup internasional.

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melalui pendidikan karakter yang ditanamkan kepada siswa Pendidikan Karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan seutuhnya.  Dalam pendidikan karakter di sekolah, diharapkan nilai-nilai hidup tersebut dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari bagi para pelajar.

Dengan demikian, para pelajar Indonesia akan mampu dan bisa bersikap searif dan seselektif mungkin dalam menghadapi pengaruh globalisasi dunia baik globalisasi IPTEK, informasi, ekonomi, maupun globalisasi  kebudayaan, serata dalam berbagai aspek kehidupan lainnya. Dan kita sebagai warga negara dapat menentukan sikap atau menanggapi sesuatu dengan perbuatan yang didasarkan pada pendirian, pendapat, atau Pendidikan Karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.  Dalam pendidikan karakter di sekolah, diharapkan nilai-nilai hidup tersebut dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari bagi para pelajar dan warga Negara Indonesia. inan untuk bisa dan mampu mengelola menanggapi peluang dan tantangan globalisasi 

Oleh :

ALUISIUS AGUNG WIBOWO


           

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment